Yap, 1:43 AM waktu Indonesia. Rejection Letter datang dari kampus tujuan. Hanya karena akreditasi kampus. yeah it does matter dude. Padahal 2017 itu daftar dapet-dapet aja LoA dari 3 kampus, tapi sekarang huft.. Binggung deh sekarang.. Masih punya keinginan S2 Abroad tapi seringkali gagal terus bos HAHAHAH Just keep my head held high and see what God has offer to me with these rejection
Akhir 2018, saya mengevaluasi diri dengan apa yang sudah saya lakukan di 2018 kemarin. Egois dan tidak melibatkan Tuhan, ya itu hal terbodoh yang saya lakukan tahun lalu. Alhasil, penyesalan. Mengawali tahun 2019, saya pelan-pelan belajar menghidupi yang namanya berserah, dan tidak memegang kendali atas keinginan pribadi. Jika orang lain berkata " Tuhan itu memberikan kita akal budi dan " our will ", jadi keputusan yang kita ambil atau langkah-langkah yang akan kita jalani, ya minta Dia yang memberkati " atau ada yang lain mengatakan " Kita buat dulu gambar abstrak kehidupan kita mau gmn, nanti minta Tuhan yang revisi ". Saya sangat menghargai pandangan dari mereka, tapi belajar dari pengalaman saya sendiri dan mulai menjalani yang namanya " Saya punya mimpi, tapi saya berserah Tuhan apakah mimpi itu berkenan/tidak, jika iya, minta Tuhan yang plotkan timmingnya dimana, jika tidak ya hapus saja, Tuhan ganti dengan apa yang Tuhan mau untuk say